MERDEKA.COM. Ajang pameran otomotif dimanapun selalu menghadirkan para Sales Promotion Girl (SPG) buat menarik konsumen. Hal itu juga terjadi dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kehadiran para perempuan cantik itu kadang menjadi penyegar di gelaran. Apalagi, panas cukup menyengat di lokasi pameran pada siang hingga sore hari. Tetapi di balik itu semua, banyak kisah berserak dari para wanita promosi ini.
Salah satunya adalah Veni. Dia dikontrak oleh sebuah produsen ban buat memperkenalkan jajaran produknya. Kebetulan saat ditemui dia sedang bertukar giliran tugas. Wawancara pun mengalir.
"Gue giliran kerja dari jam 09.00 pagi sampe jam 03.00 sore. Sebelum kerja mesti dandan dulu. Ada kali setengah jam," kata Veni kepada merdeka.com, di lokasi pameran, Jumat (19/9).
Veni mengatakan bekerja seperti ini buat membantu keuangan orangtuanya. Apalagi, lanjut dia, adik-adiknya masih butuh biaya sekolah. Soal bayaran, dia menyatakan semua berbeda-beda.
"Kita hitungannya kan harian. Yah, syukur-syukur kalau besar. Soalnya kita kerja kaya gini kan jarang juga," ujar perempuan berparas ayu itu, sambil menikmati minuman ringan.
Menurut Veni, upahnya sebagai SPG memang tidak terlalu besar. Tetapi, lanjut dia, soal logistik selalu tersedia. Veni mengaku mendapat bonus bila berhasil menggaet pembeli supaya produk yang dijajakannya terjual.
"Yah, lumayan kan buat ngirit ongkos makan. Makanan di sini mahal-mahal sih," lanjut Veni sembari tersenyum.
Veni mengaku tidak risih harus mengenakan pakaian minim dan agak seksi. Dia mengatakan tidak menghiraukan pikiran orang-orang melihatnya, sebab dia merasa hanya melakukan itu buat membantu keluarga. Tetapi, dia menyatakan memang kadang ada satu-dua pengunjung usil kepadanya.
"Kadang tanya nomor telepon pribadi. Kadang diminta temenin jalan juga. Tapi gue enggak mau deh kalau kaya begitu," sambung Veni.
Namun, Veni mengakui ada di antara para SPG itu memang siap diajak 'jalan', namun tentunya dengan imbalan.
Salah satu pengunjung, Dika, merasa kehadiran SPG tidak mengganggu. Tetapi, dia mengaku risih dengan penampilan dan pakaian para wanita itu.
"Soalnya saya kan ke sini sama keluarga. Sama anak-anak. Maunya kan ke sini jalan-jalan. Kan kalau anak-anak lihat SPG bajunya kaya begitu tidak baik jadinya," ujar Dika ditemani istrinya, Rina.